Pengguna Aplikasi Chat Line Naik Drastis



Pengguna Line meningkat sangat drastis dalam waktu yang singkat. Setelah mengumumkan telah mendapat pengguna lebih dari 150 juta pada Mei 2013 lalu, kini pihak Line mengklaim telah memiliki pengguna sebanyak 200 juta.

Peningkatan tersebut terbilang cukup cepat. Aplikasi ini baru memperoleh 100 juta pengguna pada akhir Januari 2013 lalu. Artinya, hanya dalam waktu 3 bulan saja, Line berhasil mendapatkan 50 juta dan 100 juta pengguna baru dalam waktu 6 bulan.




Dalam keterangan pers yang KompasTekno terima, Selasa (23/7/2013), pihak Line mengaku bahwa jumlah pengguna telah bertumbuh pesat di negara-negara Amerika Selatan, termasuk Brasil, Meksiko, Kolombia, Argentina, dan Peru. Line juga terus mendapatkan pengguna di negara Spanyol, India, dan Filipina.

Pihak Line juga mengklaim telah memperoleh peringkat nomor 1 di 51 negara, termasuk Indonesia. Bahkan, Line untuk versi Android telah melampaui 100 juta unduhan di Google Play pada 18 Juli 2013.

Line pertama kali diluncurkan pada 23 Juni 2011 dengan berbagai fitur menarik, seperti stiker, panggilan suara gratis, dan layanan mengirim pesan. Kini, layanan aplikasi buatan Jepang ini telah berkembang ke arah permainan sosial.

Saat ini, Line sudah tersedia untuk platform iOS, Android, Windows Phone, BlackBerry, dan Nokia Asha. Ia juga bisa diakses melalui PC dan Mac.
 

Ponsel Murah Naik Daun, Ponsel Mahal Waspada



Popularitas ponsel pintar meningkat dalam setengah dasawarsa terakhir dengan jumlah pengguna 1 miliar orang di seluruh dunia. Akan tetapi, popularitasnya diprediksi akan memudar seiring menurunnya permintaan ponsel pintar segmen premium.

Tahun 2012 lalu, penjualan ponsel pintar mencapai 293 miliar dollar AS, menurut catatan media bisnis Bloomberg. Lebih dari setengah populasi penduduk di Amerika Serikat dan negara maju, telah menggunakan ponsel pintar. Sementara di negara berkembang seperti China dan India, penduduknya lebih memilih ponsel dengan harga terjangkau dan membuat permintaan terhadap ponsel premium cenderung turun.

Lembaga riset IDC memprediksi, harga rata-rata ponsel pintar telah jatuh dari 450 dollar AS menjadi 375 dollar AS sejak awal 2012.

Penurunan ini mengancam pertumbuhan pendapatan dan margin keuntung perusahaan besar di industri ponsel pintar, seperti Apple dan Samsung. Selanjutnya, fenomena ini juga akan menekan Nokia dan BlackBerry yang mengandalkan produk baru untuk meningkatkan penjualan.

Fenomena ini diprediksi akan menguntungkan perusahaan seperti Huawei dan Lenovo, dua produsen asal China yang fokus pada ponsel terjangkau.

"Hari di mana pertumbuhan besar di segmen high-end telah hilang," kata Michael Morgan, analis pasar dari lembaga riset ABI Research. "Sekarang adalah perusahaan China yang tahu bagaimana bertahan hidup dengan margin kecil dan siap untuk bersaing," lanjutnya seperti dikutip dari Bloomberg.

Di China, yang notabene adalah pasar besar, Lenovo dan Huawei memilih untuk membanjiri pasar dengan ragam pilihan ponsel, dan harganya juga beragam.

"Ini adalah bisnis ponsel pintar yang sebenarnya, karena beberap rival kami telah mengisi pasar premium yang konyol," kata JD Howard, wakil presiden dan pengembangan bisnis Lenovo untuk ponsel pintar, tablet, dan televisi.

Apple, Samsung, dan perusahaan lain yang mengandalkan ponsel premium mulai merasa terjepit. Pada Juni 2013, Samsung kehilangan lebih dari 25 miliar dollar AS dalam kapitalisasi pasar.

Menurut mantan CEO eMachines Inc, Stephen Dukker, penurunan rata-rata harga ponsel pintar ini mirip seperti yang terjadi di industri komputer pribadi (personal computer/PC) di akhir 1990-an.

Kala itu, jutaan orang yang ingin membeli PC dan terkoneksi dengan internet, lebih memilih produk murah dari eMachines dan penyedia internet yang terjangkau. IDC mencatat, fenomena ini menyeret turun harga PC dan menjadikannya stabil dari 1.898 dollar AS pada 1996 menjadi 1.026 dollar AS di tahun 2002.

Apple mulai mengantisipasi hal itu, dengan membuat produk yang menghasilkan margin rendah seperti iPad Mini. Bahkan kini, beredar rumor Apple sedang merancang iPhone yang dijual dengan harga terjangkau.

Tak dapat dipungkiri, produk macam ini akan memukul profit Apple. Karena, menurut analis Brian Marshal dari ISI Group, Apple biasa menghasilkan margin kotor lebih dari 50 persen untuk iPhone 5. Sementara iPhone model lama yang masih beredar di pasar, menghasilkan margin kotor kurang lebih 35 persen. Margin Apple jatuh ke 37,5 persen pada kuartal pertama 2013, dari 47,4 persen pada tahun sebelumnya.

Seorang profesor dari Harvard Business School, David Yoffie, berpendapat, perusahaan teknologi tak bisa selamanya mengandalkan pasar di negara maju, karena yang sedang tumbuh adalah negara berkembang. "Diperlukan sebuah evolusi dalam strategi. Mereka tak bisa terus tinggal di tempat mereka berada sekarang," tutur Yoffie.
 

Nokia Rilis Lumia 625, WP8 Bongsor Harga Murah



Nokia merilis ponsel pintar berbasis Windows Phone 8, Lumia 625, di London, Inggris, Selasa (23/7/2013). Ponsel ini hadir dengan layar besar, namun dibanderol dengan harga terjangkau.

Dari sisi desain, Lumia 625 mengusung bentang layar 4,7 inci. Penutup bagian belakang ponsel ini dapat diganti dengan beragam pilihan warna cerah, yaitu oranye, kuning, biru, hijau muda, putih dan hitam.

Spesifikasi komponen yang dipakai adalah prosesor Qualcomm Snapdragon S4 dual-core 1,2GHz, RAM 512, media penyimpanan 8GB yang bisa diperluas dengan kartu memori MicroSD, kamera belakang 5MP, kamera depan VGA, dan baterai 2.000mAh. Ia berjalan dengan sistem operasi Windows Phone 8.

“Dengan layar smartphone terbesar yang pernah ada dari Nokia, Nokia Lumia 625 menunjukan bagaimana Nokia terus memberikan smartphone dengan inovasi dan pengalaman pengguna terdepan pada beragam pilihan harga,” ungkap Jo Harlow, executive vice president smart devices Nokia, dalam siaran pers yang diterima KompasTekno.

Lumia 625 mulai dijual di kawasan Asia Pasifik, termasuk Indonesia, pada bulan Oktober atau awal November. Di Eropa, ia dijual dengan harga retail 200 euro (belum termasuk pajak dan subsidi).
 

6 Kebiasaan Buruk Saat Memakai Gadget

 

Saat ini hampir semua orang memiliki gadget, dari ponsel hingga tablet. Setidaknya setiap orang punya satu ponsel, dan rata-rata melihatnya hampir lebih dari 150 kali setiap hari. Tetapi pernahkah Anda sadar, bahwa aktivitas bersama gadget ini ternyata memberi dampak buruk terhadap kesehatan?
 
1. Merusak mata. Jika Anda pernah merasa mata lelah dan perih saat melihat ponsel, tidak mengherankan sebenarnya. Karena ketika mata diajak terus-menerus fokus pada benda kecil mata akan kering, dan di tingkat paling ekstrim bisa menderita infeksi.

Jika ini terjadi pada anak kecil, jelas memprihatinkan untuk jangka waktu yang lama. Allon Barsam, konsultan rumah sakit Luton & Dunstable mengatakan anak-anak atau remaja yang menatap layar ponsel atau gadget terlalu lama, di kemudian hari bisa saja terganggu penglihatannya.

Sebuah riset menemukan hasil bahwa keseringan memakai ponsel juga membuat seseorang terpaksa mengenakan kacamata lebih dini. Ini efek yang dulu disebut-sebut karena keseringan membaca dalam gelap. Kebanyakan orang baru menyadari hal ini ketika membaca koran, memegangnya berjarak lebih jauh jika dibanding saat membaca tulisan di ponsel. Ini menjadi tanda bahwa mata mulai bermasalah.

Solusinya, sebelum terlambat ada baiknya memulai dengan membesarkan ukuran huruf atau font di ponsel menjadi lebih besar. Hindari kemungkinan untuk membuka mata lebih besar hanya karena ukuran hurufnya kecil. Usahakan selalu melihatnya dalam kondisi cukup cahaya, jangan dalam gelap, serta maksimal durasi tidak melebihi 15 menit untuk sekali akses.

Karena tidak begitu baik untuk anak-anak, dianjurkan untuk memberi larangan agar anak tidak terlalu sering bermain gadget. Psikolog Aric Sigman menganjurkan agar tidak mengizinkan anak usia tiga sampai tujuh tahun bermain game di gadget berlayar kecil lebih dari setengah jam dalam sehari.

2. Mengubah postur tubuh.  Kirsten Lord, seorang ahli fisioterapi, mengungkapkan bahwa tubuh bereaksi akan kebiasaan yang dilakukan sehari-hari. Ketika kerap melihat ponsel, leher dan pundak turut terkena efeknya.

Kirsten melihat makin banyak orang yang mengalami masalah dengan bagian leher dan bahunya, dan itu disebabkan karena terlalu sering berinterakasi debgan tablet dan ponsel. Posisi membungkuk memberi efek terhadap tulang belakang dan berlanjut ke bagian belakang kepala. Ini pada akhirnya akan membuat kepala lebih sering sakit dan merasa lelah dan pusing.

Untuk itu, solusinya bisa disiasati dengan perlengkapan hands-free dan sesekali latihlah otot leher.

3. Kulit wajah kendur. Dr Sam Bunting, seorang ahli dermatologi, mengungkapkan banyak perempuan di usia 30 tahun yang mengalami masalah kulit di bagian wajah, khususnya rahang yang mulai menurun. "Seiring usia, elastisitas kulit menurun, ditambah lagi dengan kebiasaan melihat ke bawah saat bersama ponsel dalam durasi lama. Hal ini akan membuat kulit menurun kualitasnya.”

Sebagai solusi, cobalah memegang atau melihat gadget tepat di hadapan, bukan di bawah dada atau membuat badan membungkuk.

4. Mengganggu pendengaran. Hampir setiap pengguna ponsel atau tablet tampak mengenakan headphone untuk mendengarkan musik. Namun, ini tidak baik jika terus-menerus dilakukan, apalagi dengan volume yang terlalu besar.

Karen Finch, dari Hearing Care Center di Ipswich, mengungkapkan banyak headphone di pasaran yang sebenarnya tidak fit atau tidak baik untuk pendengaran, apalagi dengan kualitas sound yang kurang baik.  

Solusinya, manfaatkan headphone sesekali saja, dalam volume yang rendah mungkin, dan tidak dalam jangka waktu yang lama.  

5. Mengganggu saat istirahat. Komputer, laptop, tablet, dan ponsel mengganggu hormon melatonin yang akan turut membuat tidur jadi terganggu. Sebuah riset dari Mayo Clinic di Arizona menganjurkan agar setiap orang menurunkan kadar cahaya di ponsel lebih rendah sehingga tidak begitu mengganggu kala malam hari. Saat beristirahat ada baiknya ponsel dalam keadaan silent, atau jauhkan dari tempat tidur.

6. Merusak hubungan dengan pasangan. Agak ironis ketika ponsel yang berfungsi utamanya untuk komunikasi namun malah kadang menjadi faktor yang menghancurkan hubungan bersama pasangan, demikian diungkapkan Dr Emma Short, psikolog dari University of Bedfordshier.

Emma menuturkan, tidak baik memberi perhatian besar terhadap gadget. Sebuah riset menemukan bahwa makin sering seseorang berinteraksi dengan facebook dan twitter, maka makin ia merasa kesepian dan jauh dari hubungan bersama keluarga, kerabat, teman, dan kekasih.

Solusinya, cobalah bikin aturan ketat dalam menggunakan gadget, terutama saat bersama pasangan, atau sedang kumpul dan bersosialisasi. Jangan sampai dikontrol oleh gadget, justru sebaliknya.
 

Masih Lajang? Datanglah ke Pesta Pernikahan!

 

Daripada mencari pasangan di klub atau bar, perempuan lajang di Inggris lebih memilih menghadiri pesta pernikahan. Harapannya, menemukan pria idaman yang juga mencari pasangan masa depan.
 
Maka pesta pernikahan hari-hari ini tidak lagi diramaikan oleh tamu undangan yang terdiri atas para pasangan, tetapi juga yang masih menjomblo. Tidak mengherankan ketika ada yang saling curi pandang dan kemudian berlanjut dengan proses pendekatan.

Dari sebuah survei yang dilakukan baru-baru ini terhadap publik Inggris, diketahui hampir lebih dari separuh perempuan lajang berharap menemukan pasangan di pesta pernikahan yang mereka hadiri. Dan ternyata para pria pun demikian. Lebih dari tiga perempatnya yang berpartisipasi mengatakan berharap menemukan pasangan di sebuah pesta pernikahan. Bahkan, satu dari 10 pria mengaku datang ke pesta pernikahan agar bisa mendapatkan kekasih baru.

Sebenarnya ini bukan lagi sesuatu yang baru karena buat kaum perempuan pesta pernikahan adalah momen yang romantis. Cupid.com menemukan bahwa hampir 92 persen perempuan menemukan sisi emosional pria yang menghadiri pesta pernikahan, apalagi kalau ada yang menitikkan air mata karena terharu.

Fakta lainnya, tren ini mulai membuat situs perjodohan via online turut bertumbuh. Salah satunya MySingleFriend.com, yang membuka layanan baru khusus untuk musim pesta pernikahan. Layanan ini membantu mereka yang masih lajang menemukan agenda pesta pernikahan teman dan meneruskan proses pencariannya.

Ada juga MySingleTable.com yang memberikan akses pada pasangan pengantin untuk mendata para tamunya yang masih lajang dan mencocokkan mereka dengan sesama lajang lainnya untuk kemudian bertemu di hari pesta pernikahan berlangsung.


Sarah Beeny, pendiri MySingleFriend.com, menuturkan bahwa pesta pernikahan merupakan tempat paling pas dan berkesan bagi mereka yang ingin menemukan pasangan. Biasanya memang ada yang berlanjut ke hubungan kekasih. Dari survei yang dilakukan, 80 persen responden jomblo percaya pesta pernikahan merupakan tempat yang menyenangkan untuk bertemu orang baru dan berlanjut ke hubungan yang lebih serius.
 

Jerawat Timbul karena Keturunan?



Selain makanan dan hormon, ada faktor lain yang memengaruhi timbulnya jerawat pada wajah seseorang. Menurut penelitian yang dilakukan oleh Goulde dan McGeown tahun 1999, faktor genetik memegang peranan penting terhadap kerentanan seseorang terhadap jerawat.

"Kecenderungan berjerawat, ukuran dan aktivitas kelenjar sebasea (minyak), keadaan seborrhea (peradangan kulit), dan besarnya ukuran pori diturunkan oleh orangtua," ungkap dr Gloria Novelita, SpKK, dokter spesialis kulit dan kelamin dari klinik BeYouTiful, beberapa waktu lalu di Jakarta.

Menurut penelitian Braun dan Falco (1991), bila kedua orangtua berjerawat, anak pun berisiko punya masalah jerawat hingga 50 persen.

"Meski demikian, faktor genetik tidak 100 persen menjadi penentu Anda berjerawat atau tidak. Faktor genetik akan menyatu dengan faktor lingkungan dan menyebabkan kulit berjerawat," tambahnya.

Adanya faktor lingkungan dan genetik yang memengaruhi tumbuhnya jerawat juga dibuktikan oleh Walton pada 1989. Studi ini dilakukan terhadap anak kembar dan risiko mereka terhadap jerawat. Studi ini menunjukkan, sekalipun kembar dan produksi sebumnya sama (produksi sebum dikontrol faktor genetik), belum tentu mereka punya masalah jerawat yang sama.

"Di sinilah faktor lingkungan memengaruhi perkembangannya. Produksi minyak wajahnya sama, tapi faktor lain seperti cara membersihkan wajah, makanan, pemilihan make-up, dan lainnya yang berbeda akan punya hasil yang berbeda juga," katanya.
 
 
Support : created by | Barangit.COM | design tercela
Copyright © 2011. TERCELA - All Rights Reserved
Template di otak atik by tercela Published by design otak atik tercela
Proudly powered by Blogger