Ibu Hamil Rajin Olahraga, Jantung Bayi Pun Sehat


Siapa bilang ibu hamil tidak boleh olahraga? Justru ibu hamil umumnya rentan terhadap kelelahan sehingga disarankan untuk melakukan banyak gerakan melalui olahraga. Laporan sebuah studi pun menunjukkan bahwa olahraga dapat meningkatkan mood ibu hamil dan membantu mengurangi tingkat kelelahan.
Sebuah studi yang diterbitkan dalam jurnal Psychology and Health mengungkapkan, beberapa ibu hamil yang belum pernah melakukan olahraga disarankan untuk melakukan program latihan selama empat minggu. Ternyata, terjadi peningkatan signifikan dalam suasana hati mereka selama program latihan.
Penelitian yang dilakukan oleh Anca Gaston dan Harry Prapavessis dari University of Western Ontario ini juga menemukan adanya pengurangan tingkat kelelahan pada mereka.

Kelainan mood pasca-persalinan, seperti depresi postnatal, memang kerap terjadi. Namun, tingkat depresi, kecemasan, dan kelelahan sebenarnya lebih tinggi selama kehamilan ketimbang setelah melahirkan. Anak-anak dari ibu yang mengalami depresi selama kehamilan memiliki tingkat kortisol (hormon stres) lebih tinggi saat lahir dan masa remaja, merusak kemampuan kognitif dan risiko gangguan perkembangan dan mental yang lebih besar.

Kelelahan selama kehamilan juga sering dikaitkan dengan meningkatnya risiko persalinan secara caesar, gangguan tidur, dan pengaruh negatif pada kesehatan fisik dan mental.

Latihan rutin selama kehamilan diharapkan dapat memperbaiki kesehatan fisik dan psikologis ibu hamil. Riset pada tahun 2010 menunjukkan, bayi yang lahir dari ibu yang rajin berlatih aerobik selama kehamilan ternyata memiliki jantung yang lebih sehat. Disebutkan, bayi-bayi tersebut memiliki detak jantung yang lebih rendah.

Para peneliti meyakini bahwa latihan selama kehamilan memberi manfaat pada anak hingga dewasa, seperti menurunkan risiko penyakit jantung, stroke, diabetes, dan hipertensi. Apa yang menyebabkannya demikian?

Jantung ternyata sebenarnya merupakan otot, yang menjadi lebih kuat jika dikondisikan demikian. Jika otot jantung lebih kuat, detak jantung juga menurun sehingga tidak perlu berupaya terlalu keras untuk memompa darah.

"Program latihan teratur selama kehamilan bisa menjadi intervensi paling awal untuk memperbaiki kesehatan kardiovaskular," ungkap dr Linda May dari Kansas University, yang menggelar studi tersebut.

Karena adanya kesalahpahaman selama ini mengenai keamanan olahraga selama kehamilan, para peneliti bertekad terus mengedukasi kaum perempuan, keluarga, dan praktisi kesehatan mengenai pedoman, manfaat, dan hambatan yang terkait dengan olahraga selama kehamilan.
 

Minuman Manis Picu Obesitas pada Anak


Para orangtua pasti tahu betul kalau anak-anak menyukai makanan manis. Tetapi tahukah Anda, sebuah studi baru yang diterbitkan oleh Journal Pediatrics memperingatkan bahwa minuman atau makanan manis ada kaitannya dengan masalah obesitas pada anak usia 4 dan 5 tahun. Bahkan, hal ini akan terus terjadi ketika mereka sudah beranjak dewasa.
"Banyak keluarga yang datang ke klinik saya membawa keluhan mengenai obesitas,” kata Rebecca Scharf, MD, salah satu penulis studi. "Orangtua memberikan makanan yang berkalori tinggi, dan kadang-kadang terkejut dengan banyaknya kalori yang terkandung di dalam makanan atau minuman tersebut.”
Seperti yang diketahui setiap orangtua, anak-anak suka makan makanan manis. Rasa manis akan memberi sinyal pada otak untuk makan lebih banyak (dan ini yang merupakan salah satu alasan mengapa ASI yang bergizi terasa manis). Makan lebih banyak merupakan satu hal yang banyak diinginkan para orangtua kepada anaknya.

Akan tetapi, jika tidak dikontrol kebiasaan makan makanan manis dapat menyebabkan masalah kesehatan, yaitu obesitas. Obesitas kerap dikaitkan dengan penyakit jantung, diabetes, stroke, beberapa jenis kanker, dan masalah kesehatan kronis lainnya.
Studi ini meneliti data lebih dari 9.600 anak di seluruh Amerika Serikat yang lahir pada tahun 2001. Ditemukan bahwa anak dengan usia 4 dan 5 tahun yang secara teratur mengonsumsi soda, minuman olahraga, atau jus dengan gula tambahan setiap hari akan memiliki indeks massa tubuh yang tinggi. Sebanyak 43 persen anak cenderung menjadi gemuk daripada teman sebayanya yang jarang minum minuman manis, atau tidak sama sekali.
Anak-anak yang gemar makan makanan manis juga mengurangi minum susu, dan cenderung menonton televisi selama dua jam atau lebih dalam sehari.
"Kegemukan dan obesitas disebabkan oleh ketidakseimbangan antara kalori yang dikonsumsi dari semua makanan dan minuman (jumlah diet total) dan kalori yang terbakar. Oleh karena itu, mengonsumsi minuman berenergi atau semacamnya akan menyebabkan kenaikan berat badan pada anak-anak, terutama pada masa pertumbuhan ketika berat badan mereka masih dapat bertambah,” demikian pernyataan tertulis dari The American Beverage Association.
Penelitian ini juga mengakui, banyak faktor yang dapat menyebabkan obesitas, seperti kurangnya olahraga teratur dan tidur yang kurang. Scharf menunjukkan bahwa kebiasaan mengonsumsi minuman ringan yang mengandung gula tambahan masih bisa ditanggulangi dengan mengubah pola makannya.
The United States Department of Agriculture (USDA) baru-baru ini mengeluarkan pedoman membatasi penjualan makanan ringan bergula dan minuman di sekolah. Karena anak-anak tidak memiliki kemampuan untuk membeli minuman dan makanannya sendiri, seharusnya orangtua mengontrol asupan makanan untuk anak-anaknya.
Jika anak merasa haus, biasakan dirinya untuk membawa bekal air putih, sehingga ia dapat meminum segera tanpa harus memikirkan minuman yang manis.
"Kami tidak mengatakan bahwa Anda harus menghindari minuman manis sama sekali," kata Scharf. "Tapi lebih baik minuman bergula tersebut disimpan hanya untuk perayaan acara khusus.”
Para peneliti juga menyarankan, lebih baik Anda membekali anak dengan susu daripada minuman manis. Karena, susu mengandung protein dan nutrisi lain, sedangkan minuman manis seperti sirup atau soda hanya mengandung gula dan kalori yang tinggi.
Jika anak Anda telah minum soda atau jus dengan gula tambahan, Anda bisa langsung mengalihkannya pada jus buah segar. Jennifer Shu, dokter penyakit anak yang juga penulis buku Food Fights merekomendasikan, memberikan jus pada anak dapat membantu mereka untuk menjadi terbiasa dengan rasa yang tidak begitu manis. Untuk memberikan citarasa lebih segar pada air putih, tambahkan irisan jeruk atau perasan lemon pada air putih mereka.
 

10 Tanda Anda Rawan Terserang Diabetes

Diabetes adalah penyakit berbahaya yang sudah banyak menelan jiwa. Tak peduli pria atau wanita, ancaman diabetes ini bisa saja menyerang kapan saja dan usia berapa saja. Apalagi diabetes sekarang bukan melulu penyakit keturunan. Resikonya diperbesar dengan gaya hidup yang dimiliki dan melahirkan penyakit diabetes tipe baru yang lebih akrab dikenal dengan diabetes tipe 2.

Kurang lebih 10 tahun terakhir ini, perubahan gaya hidup, makanan serta berat badan menjadi sebuah hal yang patut dicermati. Merekalah yang dituding sebagai penyebab diabetes tipe 2, yang bisa mengancam nyawa sejak kanak-kanak.

Bagaimana sih tanda-tanda orang terkena diabetes? Cermati beberapa tanda berikut, seperti dilansir oleh Shine:

Merasa baik-baik saja
Merasa baik-baik saja tapi kemudian curiga. Tanda pertama ini patut menjadi dasar Anda melakukan pengecekan tanda-tanda selanjutnya. Karena diabetes tipe 2 menyerang akibat gaya hidup, maka sangatlah mungkin Anda juga sedang menderitanya. Mari kita pastikan saja dengan melakukan pemeriksaan melalui beberapa tanda, serta pemeriksaan medis Anda.

Selalu ingin buang air kecil
Mereka yang menderita diabetes biasa buang air kecil berlebihan, bahkan lebih dari 20 kali dalam sehari, demikian kata dr Melvin Stjernholm. Hal ini diakibatkan karena kerja ginjal sangat berat serta terlalu banyak kadar glukosa di dalam darah. Umumnya, air urine juga warnanya pekat.

Merasa lelah
Anda seringkali kepayahan dan merasa lelah sepanjang hari. Terkadang Anda juga rasanya ingin ngemil atau makan sesuatu karena merasa lapar berkepanjangan. Hal ini disebabkan karena glukosa dalam darah tidak dapat dimanfaatkan dan hanya berdiam saja.

Seringkali infeksi
Apabila Anda sering mengalami infeksi baik di bagian intim, mulut, atau bagian tubuh yang lain, serta lukanya tidak mudah sembuh, maka Anda harus berhati-hati. Ini adalah tanda keempat bahwa sebenarnya Anda mengalami diabetes.

Pemulihan luka yang cenderung lama
Saat mengalami luka, biasanya proses penyembuhannya akan jauh lebih lama. Hal ini diakibatkan terlalu banyak kandungan glukosa sehingga melemahkan sistem immune tubuh.

Sering flu dan demam
Flu dan demam seringkali dialami karena immune tubuh diserang terlebih dahulu. Dan virus flu ini bisa jadi merupakan tanda dari serangan diabetes tipe 2.

Pandangan mata kabur
Apakah Anda sering merasa pusing dan pandangan mata menjadi kabur? Maka sebaiknya Anda lebih berhati-hati, karena tanda diabetes semakin perlu dicermati. Terkadang penglihatan seperti biasa-biasa saja, tetapi tiba-tiba menjadi kabur tanpa sebab.

Mendadak berat badan turun drastis
Berat badan turun drastis? Janganlah keburu senang. Pertanda ini semakin meyakinkan Anda bahwa mungkin Anda menderita diabetes. Penurunan berat badan ini juga karena tubuh mulai memakan nutrisi dari otot, dan pembakaran energinya tidak lagi normal seperti biasanya.

Selalu merasa lapar
Merasa lapar berlebihan padahal baru saja makan? Diabetes biasa membuat tubuh menjadi mudah lapar karena Anda tidak mampu mengubah makanan menjadi energi.

Rasa ngilu berlebihan
Anda harus segera memeriksakan diri ke dokter apabila Anda sering merasa cemas, tubuh sakit semua dan ngilu berlebihan. Tanda ini merupakan tanda penyakit diabetes yang tak boleh diabaikan. Segera minta penanganan sehingga kesehatan Anda bisa dipulihkan.
 
 
Support : created by | Barangit.COM | design tercela
Copyright © 2011. TERCELA - All Rights Reserved
Template di otak atik by tercela Published by design otak atik tercela
Proudly powered by Blogger